BELAJAR ADAB DARI CAPRES 2019 PRABOWO SANDI
Liputan Faktual. 2 hari ini. Lini masa diserbu berbagai gambar dan kisah, momen
pengambilan nomer urut dan deklarasi damai pilpres 2019. Tampak
kemeriahan di kedua kubu dengan promo yel-yel masing-masing jagoannya
meski seperti biasa sindir menyindir tetap terjadi. Bumbu social media.
Namun ada beberapa hal yang menarik untuk kita cermati dan ambil hikmahnya sebagai pelajaran. Salah satu hal yang menarik adalah ketika Sandi selalu menjaga adab ketika bertemu Kyai Ma’ruf Amin. Sandi selalu cium tangan, bukan cium tangan anak kecil kepada orang tua namun cium tangan memuliakan karena dilakukan berkali-kali sebagaimana seorang umat bertemu kyai atau habaib.
Sangat menarik perhatian. Karena dilakukan sandi setiap kali bertemu Kyai Ma’ruf Amin, setidaknya dia lakukan 2x yaitu di momen pengambilan nomer urut dan deklarasi damai. Tentu saja hal ini menjadi perhatian banyak orang dan mendapat apresiasi banyak pihak. Seakan-akan menegaskan kebenaran berita kualitas diri Sandi yang santer terdengar tidak pernah lepas dari sholat dhuha dan menjaga wudhu.
Momen lain yang tak kalah menarik adalah ketika beberapa kali Jokowi tanpa sadar meninggalkan Kyai Makruf Amin sendirian turun dari podium. Prabowo dengan sigap langsung turun tangan menggandeng Kyai Ma’ruf Amin, menuntun turun dari podium. Mungkin reflek beliau agar tidak terjadi apa-apa terhadap Kyai Ma’ruf Amin seperti terjatuh atau terpeleset.
Hal yang sama dilakukan oleh sandi ketika menggandeng Kyai Ma’ruf Amin menuju tenda deklarasi sementara Jokowi ngeloyor menuju ke tenda VVIP begitu juga ketika turun dari panggung deklarasi. Tampak Sandi begitu sabar dan telaten menuntun Kyai Ma’ruf Amin.
Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi masyarakat indonesia bahwa adab tetaplah di jaga dan memuliakan orang lain apalagi orang tua adalah hal yang utama. Prabowo Sandi sudah memberikan tauladannya dan kini saatnya kita belajar dan mencontoh hal tersebut.
Sesuai pesan pak prabowo: Jika anda mencintai saya, jagalah kesejukan dan kedamaian. Untuk menjaga kesejukan dan kedamaian, kita perlu menjaga adab dimanapun anda berada khususnya di dunia maya. Jaga bahasa anda di dunia maya. Jangan ikuti mereka yang menyebar hoax dan kebencian serta fitnah. Biarkan mereka memfitnah dan tidak usah di respon karena akan hilang dengan sendirinya di telan waktu.
Biarlah fitnah-fitnah mereka yang dimunculkan menjadi penggugur dosa. Kita cukup menjelaskan selebihnya hidayah bukan urusan kita. Simpan tenaga untuk hal yang bermanfaat karena masih banyak hal positif yang bisa kita kerjakan khususnya persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan di ujung pemilihan nanti.
Cukup dengarkan perintah para ulama dan prabowo, lalu laksanakan. Mari kita bergandengan tangan menjaga negeri ini dengan niat tulus meski bermodal basmalah.
Namun ada beberapa hal yang menarik untuk kita cermati dan ambil hikmahnya sebagai pelajaran. Salah satu hal yang menarik adalah ketika Sandi selalu menjaga adab ketika bertemu Kyai Ma’ruf Amin. Sandi selalu cium tangan, bukan cium tangan anak kecil kepada orang tua namun cium tangan memuliakan karena dilakukan berkali-kali sebagaimana seorang umat bertemu kyai atau habaib.
Sangat menarik perhatian. Karena dilakukan sandi setiap kali bertemu Kyai Ma’ruf Amin, setidaknya dia lakukan 2x yaitu di momen pengambilan nomer urut dan deklarasi damai. Tentu saja hal ini menjadi perhatian banyak orang dan mendapat apresiasi banyak pihak. Seakan-akan menegaskan kebenaran berita kualitas diri Sandi yang santer terdengar tidak pernah lepas dari sholat dhuha dan menjaga wudhu.
Momen lain yang tak kalah menarik adalah ketika beberapa kali Jokowi tanpa sadar meninggalkan Kyai Makruf Amin sendirian turun dari podium. Prabowo dengan sigap langsung turun tangan menggandeng Kyai Ma’ruf Amin, menuntun turun dari podium. Mungkin reflek beliau agar tidak terjadi apa-apa terhadap Kyai Ma’ruf Amin seperti terjatuh atau terpeleset.
Hal yang sama dilakukan oleh sandi ketika menggandeng Kyai Ma’ruf Amin menuju tenda deklarasi sementara Jokowi ngeloyor menuju ke tenda VVIP begitu juga ketika turun dari panggung deklarasi. Tampak Sandi begitu sabar dan telaten menuntun Kyai Ma’ruf Amin.
Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi masyarakat indonesia bahwa adab tetaplah di jaga dan memuliakan orang lain apalagi orang tua adalah hal yang utama. Prabowo Sandi sudah memberikan tauladannya dan kini saatnya kita belajar dan mencontoh hal tersebut.
Sesuai pesan pak prabowo: Jika anda mencintai saya, jagalah kesejukan dan kedamaian. Untuk menjaga kesejukan dan kedamaian, kita perlu menjaga adab dimanapun anda berada khususnya di dunia maya. Jaga bahasa anda di dunia maya. Jangan ikuti mereka yang menyebar hoax dan kebencian serta fitnah. Biarkan mereka memfitnah dan tidak usah di respon karena akan hilang dengan sendirinya di telan waktu.
Biarlah fitnah-fitnah mereka yang dimunculkan menjadi penggugur dosa. Kita cukup menjelaskan selebihnya hidayah bukan urusan kita. Simpan tenaga untuk hal yang bermanfaat karena masih banyak hal positif yang bisa kita kerjakan khususnya persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan di ujung pemilihan nanti.
Cukup dengarkan perintah para ulama dan prabowo, lalu laksanakan. Mari kita bergandengan tangan menjaga negeri ini dengan niat tulus meski bermodal basmalah.
Komentar
Posting Komentar